![]() |
ilustrasi |
Bandarlampung-
Direktur Reserse narkoba (Dirresnarkoba) Polda Lampung Komisaris Besar
Shobarmen yang baru menjabat setelah sebelumnya Kepala SPN, sangat susah
dikonfirmasi terkait beberapa hal. Tak pelak, susahnya awak media mendapat
konfirmasi terkait Direktorat Narkoba menimbulkan kesan bahwa Shobarmen seolah
anti pers.
Seperti diungkapkan
pekerja media kepada kopiinstitute.com, “Dir Shobarmen susah bener
dikonfirmasi, bukan Cuma soal penanganan perkaa yang ada di Direktorat Narkoba
aja, tapi pas mau konfirmasi perihal dua polisi yang diamankan tadi malam saat
diamankan Provost di tempat hiburan malam juga susah, jangankan hp dia lagi gak
aktif, tapi pas aktif aja juga jarang ngangkat. Padahal kan posisi dia sebagai
Direktur sangat penting dan dibutuhkan wartawan untuk konfirmasi, nanti kita
(wartawan) gak konfirmasi disalahin kenapa naikin berita tanpa konfirmasi,”
ujar salah satu wartawan dari Surat Kabar Harian di Lampung ini,Sabtu
(31/3/2018)
Untuk diketahui,
tadi malam jajaran Provost mengamankan dua anggota polisi yang kedapatan diduga
dugem di salah satu tempat karaoke dewasa di wilayah Sukaraja berdekatan dengan
Golden Dragon. Hal itu juga dibenarkan oleh pekerja setempat saat diminta
konfirmasi adanya polisi yang diamankan bersama warga sipil. Warga sipil itu
diduga dibawa dan di proses di Ditresnarkoba Polda Lampung.
Pengamat
Hukum Universitas Lampung Yusdianto berpendapat, sebagai seorang perwira polisi
yan menduduki posisi strategis di Polda Lampung harusnya, siapapun itu, serta
menjabat apapun dia harus lebih mudah dikonfirmasi wartawan. Sebab sebagai
salah satu syarat berita dimuat lalu dipublikasikan harus ada konfirmasi.
“harusnya
siapapun itu, apalagi menjabat posisi strategis yang keterangannya banyak
dibutuhkan oleh wartawan harus lebih mudah dihubungi, okelah kalau susah di
temui gak jadi masalah tapi minimal mudah di hubungi, tidak hanya kepolisian ya
tapi pejabat sipil juga harusnya begitu,” kata dia.(ww)
0 komentar: